Ads 1
KEBAHAGIAN dan rasa bangga kini dirasakan tiga remaja wanita asal Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut. Bagaimana tidak, mereka telah berhasil mengukir prestasi di bidang olah vokal dan musik yang sudah lama menjadi impian mereka. Yang lebih membanggakan ketiga remaja wanita asal daerah pelosok di selatan Garut ini, band mereka kini sedang menjadi viral di sejumlah media sosial (medsos). Uniknya lagi, meski aliran musik yang mereka pilih Hip Metal Funky, akan tetapi mereka tetap tak pernah menanggalkan hijab sekalipun sedang manggung. Bahkan kini, hijab telah menjadi identitas mereka.
Band yang digawangi tiga remaja wanita berhijab ini diberi nama VOB yang merupakan singkatan dari Voice of Baceprot. Ketiga remaja tersebut adalah Firdda Kurnia (vocal, guitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum). Saat ini ketiganya tercatat sebagai siswa kelas X SMK Insan Mandiri, Banjarwangi. Manager Band VOB yang juga guru ketiga personil Band VOB sewaktu mereka masih menjadi siswa Mts Al Baqiyatussolihat, Cep Ersa Ekasusila Satia, menyebutkan, mereka sebenarnya sudah meniti karir di dunia musik sejak masih di bangku SMP. Saat itu Ersa menjadi guru konseling di sekolah tempat ketiga remaja putri itu menuntut ilmu.
"Awalnya tahun 2014 lalu saat saya masih menjadfi guru konseling di Mts Al Baqiyatussolihat, tempat mereka menimba ilmu. Terus terang awalnya saya merasa khawatir dengan pergaulan remaja yang cenderung negatif sehingga saya melakukan pendekatan melalui jalur musik," ujar Ersa, Saat itu, tutur Ersa, ketiga remaja putri tersebut sama sekali belum bisa memainkan alat musik. Namun mereka mempunyai keinginan dan tekad yang sangat kuat ditambah ketekunan yang luar bisa. Hingga akhirnya, mereka pun bisa memainkan alat musik dan kemudian mereka membentuk band bernama VOB pada 14 Februari 2014. Sejak saat itu, mereka rajin mengikuti sejumlah festival band.
"Saya masih ingat, awal penampilan mereka di panggung saat mengikuti festival musik di Cikajang. Belum lama ini mereka pun mengikuti ajang Super Rawk dan berhasil masuk 10 besar. Terakhir pada 21 April, VoB diundang ke salah satu televisi swasta nasional dalam rangka Hari Kartini," ucap Ersa.
Yang patut diacungi jempol, tambahnya, meski kini nama VoB sudah banyak dikenal bahkan menjadi viral di sejumlah media sosial, akan tetapi mereka tak meninggalkan tugas prioritas utama sebagai seorang pelajar. VoB sendiri mempunyai jargon jadi generasi yang merdeka berkarya dan selamat dari penjajahan moral. Begitu pun dengan hijab yang mereka gunakan, sudah disepakati akan terus digunakan bahkan menjadi identitas mereka. "Vokalis VoB, Firdda pun sampai kini masih tetap menjadi guru mengaji bagi anak-anak yang ada di sekitar rumahnya. Ini tentu sangat membanggakan kami," katanya.
Salah seorang personil VoB, Firdda, menyebeutkan selama tiga tahun terbentuk, pahit dan manisnya mengarungi dunia musik banyak mereka lalui. Mulai dari belajar alat musik dari nol sampai kurangnya dukungan orang tua karena mersa khawatir dengan pergaulan yang dianggap cenderung mengarah negatif.
"Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu dan komitmen kami untuk terus menjaga kehormatan dan nama baik, orang tua pun mulai berbalik mendukung aktivitas kami. Bahkan kini mereka merasa bangga dengan prestasi yang kami raih apalagi setelah kami tampil di salah satu stasiun televisi," kata Firdda.
Sebelumnya, karena merasa khawatir, para personil VoB bahkan pernah dikurung di dalam rumah oleh orang tuanya. Namun karena keinginan yang kuat, para personil VoB terus mencari cara agar tetap bisa berlatih meskipun harus ke luar rumah secara sembunyi-sembunyi.
"Alhamdulillah hasil kerja keras dan ketekunan kami berlatih selama ini, kini telah membuahkan hasil. Namun keberhasilan ini tak akan membuat kami berubah haluan dan meninggalkan identitas kami sebagai wanita muslim yang harus menjaga kehormatan. Kamipun masih akan terus berlatih untuk lebih mengasah kemampuan kami," kata remaja berusia 16 tahun ini.
Inilah Tiga Gadis Berhijab Yang Mengukir Prestasi Lewat Musik Cadas
4/
5